Wahai salik,
katakan pada nafsu mu,
Janganlah jatuh dalam kelalaian
janganlah jatuh dalam kebodohan
jangan menjadi buta dengan dunia,
wahai salik,
celikkan mata hati mu,
jadikan istiqamah itu pakaian mu,
jadikan taat itu selendang mu,
jadikan zikir itu bicara mu
Berjalanlah kepada Tuhan dengan tawaduk dan tawakkalMaka
Dia akan memimpin tangan mu,menuju hadrat-Nya..
my soul is my journey
Thursday, March 14, 2013
Monday, February 14, 2011
14 febuary!!
14 febuary bertemu menjalani kisah kau aku dia
dapat coklat sempena hari gumbira
lepak di laut saja
merenung ke dasar air gelora
kesejukan mula terasa
nyanyian suara suara sumbang sambil memetik gitar
melayani perasaan sungguh cepat masa berkata
bulan dan bintang menerangi suasana malam
pokok kelapa jadi peneman
pelbagai orang disitu dengan bermacam cara
aku dia kau
sangat berperasaan disitu
sampai kena hempuk dengan gitar biola
onah ragam kembali hening
ku tidak tahu berbuat apa
hanya berdiam diri
berlegar dan terus pulang....
dapat coklat sempena hari gumbira
lepak di laut saja
merenung ke dasar air gelora
kesejukan mula terasa
nyanyian suara suara sumbang sambil memetik gitar
melayani perasaan sungguh cepat masa berkata
bulan dan bintang menerangi suasana malam
pokok kelapa jadi peneman
pelbagai orang disitu dengan bermacam cara
aku dia kau
sangat berperasaan disitu
sampai kena hempuk dengan gitar biola
onah ragam kembali hening
ku tidak tahu berbuat apa
hanya berdiam diri
berlegar dan terus pulang....
Saturday, February 12, 2011
RAPUH
Kularut luruh dalam keheningan hatimu
Jatuh bersama derasnya tetes airmata
Kau benamkan wajahmu yang berteduhkan duka
Melagukan kepedihan di dalam jiwamu
Tak pernah terpikirkan olehku
Untuk tinggalkan engkau seperti ini
Tak terbayangkan jikaku beranjak pergi
Betapa hancur dan harunya hidupmu
Sebenarnya ku tak ingin berada disini
Di tempat jauh yang sepi memisahkan kita
Kuberharap semuanya pasti akan berbeda
Meski tak mungkin menumbuhkan jiwa itu lagi
Aku tak mengerti apa yang mungkin terjadi
Sepenuh hatiku aku tak mengerti
Jatuh bersama derasnya tetes airmata
Kau benamkan wajahmu yang berteduhkan duka
Melagukan kepedihan di dalam jiwamu
Tak pernah terpikirkan olehku
Untuk tinggalkan engkau seperti ini
Tak terbayangkan jikaku beranjak pergi
Betapa hancur dan harunya hidupmu
Sebenarnya ku tak ingin berada disini
Di tempat jauh yang sepi memisahkan kita
Kuberharap semuanya pasti akan berbeda
Meski tak mungkin menumbuhkan jiwa itu lagi
Aku tak mengerti apa yang mungkin terjadi
Sepenuh hatiku aku tak mengerti
Subscribe to:
Posts (Atom)